Bisnis Kalbe Farma terdampak Covid-19 di kuartal II

Produk-produk makanan dan minuman Kalbe Farma mulai mengalami penurunan penjualan.

Ilustrasi obat. Foto Pixabay.

Emiten sektor farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) mulai merasakan dampak pandemi Covid-19 pada bisnis mereka di kuartal II-2020. Sebelumnya pada kuartal I-2020, KLBF masih mencatatkan pertumbuhan penjualan 8% dan pertumbuhan laba bersih 12%.

Direktur Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata mengatakan berdasarkan data di lapangan, jumlah pasien reguler mengalami penurunan. Selain itu, mobilitas konsumen yang relatif terbatas mengakibatkan penurunan penjualan produk-produk makanan dan minuman Kalbe Farma.

"Kami perkirakan di kuartal II-2020 mulai terasa dampaknya, dengan skenario terburuk bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan negatif," kata Bernardus dalam konferensi pers virtual Kalbe Farma, Senin (18/5).

Namun, lanjut Bernardus, Kalbe Farma tengah mempertimbangkan opsi lain dengan melakukan penjualan melalui platform digital. Sebab, konsumen Kalbe Farma banyak yang berada di rumah saja.

Kendati demikian, perusahaan belum memutuskan untuk melakukan revisi target pertumbuhan pada tahun ini. Dia mengakui, belum bisa memprediksi dengan baik terkait berakhirnya Covid-19.