Bos Inalum khawatir kondisi minerba di Indonesia

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin menyatakan beberapa catatan terkait kondisi minerba di Tanah Air.

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sejumlah catatan bagi industri mineral dan batu bara (minerba) tanah air dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI di Jakarta, Senin (8/7). / Facebook

Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan sejumlah catatan bagi industri mineral dan batu bara (minerba) tanah air dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI.

Pertama, perihal pasokan mineral dan batu bara yang sangat penting sebagai bahan baku pembangkit listrik. Budi menyatakan cadangan mineral dan batu bara yang dimiliki Indonesia harus dijaga dan tidak bisa dijual seluruhnya.

Ia mengatakan jika cadangan batu bara yang dimiliki oleh Indonesia dijual semua, pendapatan memang masuk ke kas negara. Akan tetapi, beberapa tahun ke depan Indonesia tidak akan memiliki cadangan batu bara untuk kebutuhan dalam negeri.

“Jadi kami di internal lagi menghitung, cadangan kita jangan semua dijual. Kalau dihabiskan sekarang, memang uang dapat sekarang tapi anak cucu kesulitan cari batu bara untuk pembangkit listrik,” ujarnya dalam rapat dengan pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).

Ia memaparkan, dalam kajiannya, pembangkit listrik di PT Bukit Asam dapat menghasilkan 25 juta ton batu bara per tahun. Sementara, dalam 5 tahun ke depan juga akan dibangun pembangkit listrik yang diperkirakan membutuhkan bahan baku 11 juta ton batu bara per tahun. Sedangkan untuk membangun pengolahan sintesis gas methanol dibutuhkan setidaknya 13 juta ton per tahun.