Inflasi April 0,08% bukti ekonomi melemah

BPS mengakui laju inflasi bulan April tidak biasa.

Seorang pedagang menata bawang merah di Pasar Tradisional Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/4/2020). Harga sejumlah bumbu masak dan bahan pangan di pasar tradisional tersebut cenderung turun karena kurangnya pembeli sejak wabah COVID-19 merebak.Antara Foto/Basri Marzuki.

Hal yang pada umumnya terjadi saat bulan Ramadan adalah pola perubahan konsumsi masyarakat terhadap komoditas tertentu. Akibatnya terjadi perubahan permintaan pada komoditas tersebut. Tingkat konsumsi yang meningkat ini biasanya mendorong kenaikan harga, utamanya terjadi harga barang konsumsi. 

Dalam kondisi harga barang naik, inflasi pun mengekor. Sayang yang terjadi pada April lalu justru sebaliknya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi April 2020 sebesar 0,08%. Secara tahunan inflasi April sebesar 2,67%. Sedangkan inflasi secara year to date (ytd) sebesar 0,84%.  

Kepala BPS Suhariyanto mengakui, laju inflasi menjelang Ramadan tahun ini mengalami kondisi yang tidak biasa. Suhariyanto bilang, setiap tahunnya menjelang Ramadan selalu diwarnai dengan kenaikan inflasi tetapi tidak di tahun ini.

"Ramadan ini tingkat inflasi rendah sekali, tidak biasa untuk bulan Ramadan. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami kenaikan inflasi karena naiknya permintaan," katanya pada Senin (4/5).