BPS catatkan beras sumbang inflasi November 2022, ini penyebabnya

Inflasi beras di periode November 2022 sebesar 0,37% secara bulanan (mtm), sedangkan di Oktober 2022 sebesar 1,13% (mtm).

Agen e-warong menunjukkan beras bantuan pangan nontunai (BPNT) di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019). AntaraFoto

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Setianto menyampaikan, beras masih menjadi sumber inflasi di November 2022, meski menunjukkan penurunan. Tercatat inflasi beras di periode November 2022 sebesar 0,37% secara bulanan (mtm), sedangkan di Oktober 2022 sebesar 1,13% (mtm).

“Beras masih mengalami inflasi, namun terjadi pelemahan,” kata Setianto dalam konferensi pers rilis BPS Desember, Kamis (1/11).

Harga beras masih menunjukkan tren kenaikan sejak Agustus 2022, yang berimbas pada kenaikan inflasi di setiap bulannya. Kenaikan harga ini juga diiringi jumlah produksi beras yang terus menurun.

“Kenaikan harga beras dalam empat bulan terakhir dipengaruhi oleh efek musiman dan menyebabkan penurunan produksi beras menjelang akhir tahun, juga karena adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM),” terang Setianto.

Dari catatan BPS, harga beras di November 2022 senilai Rp11.877 per kilogram (kg), sedangkan di Oktober 2022 seharga Rp11.837 per kg. Lalu untuk jumlah produksi beras di Oktober 2022 sebanyak 2,43 juta ton dan terus menurun di bulan lalu jadi 2,34 juta ton.