BPS: Dana bansos dongkrak daya beli masyarakat

BPS menyatakan dana bantuan sosial (bansos) yang dikucurkan pemerintah berhasil meningkatkan daya beli masyarakat pada 2018. 

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kertasasmita (kedua kanan) bersama Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono (keempat kiri) berfoto saat mengunjungi korban longsor di Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (03/01). (Antara Foto)

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dana bantuan sosial (bansos) yang dikucurkan pemerintah berhasil meningkatkan daya beli masyarakat pada 2018. 

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Sri Soelistyowati menuturkan pengeluaran bansos tumbuh 52,48% pada 2018 dibandingkan 2017. 

"Jadi, memang bansos naik lebih dari 50% pada 2018 itu cukup bagus. Ini cukup mendorong (daya beli) masyarakat yang di lapisan bawah. Artinya, dengan adanya cash transfer, yang tadinya dia tidak mampu, akhirnya punya kemampuan untuk membeli," ujar Sri di Jakarta, Rabu (6/2). 

Dari catatan Kementerian Keuangan, realisasi Bansos pada 2018 mencapai Rp83,9 triliun. Realisasi dana bansos pada 2018 ini juga mencapai 103,25% dari target. Hal itu dipengaruhi oleh kebijakan penyaluran ketiga bagi peserta baru program keluarga harapan (PKH). 

Sebelumnya, BPS merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mencapai 5,17%. Konsumsi rumah tangga berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi yakni sebesar 2,74%.