BPS: Harga gabah merosot, daya beli petani menurun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada April 2019 turun 0,49% ke level 102,23.

Harga gabah merosot, daya beli petani menurun. / Antara Foto

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional pada April 2019 turun 0,49% ke level 102,23 dibandingkan Februari 2019 yang bernilai 102,73. 

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan hal ini terjadi dikarenakan indeks harga yang diterima petani (lt) naik sebesar 0,12%, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan indeks harga yang dibayar petani (lb) sebesar 0,61%.

"Penurunan NTP April 2019 dipengaruhi pula oleh penurunan NTP pada empat subsektor pertanian yaitu NTP subsektor tanaman pangan sebesar 1,21%, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,48%, subsektor perternakan sebesar 0,34%, dan subsektor perikanan sebesar 0,41%. Sementara itu, subsektor tanaman hortikultura adalah satu-satunya subsektor yang mengalami kenaikan NTP sebesar 0,60%," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Berdasarkan wilayahnya, dari 33 provinsi, sebanyak 22 provinsi di antaranya mengalami penurunan NTP, sedangkan 11 provinsi lainnya mengalami kenaikan NTP. Penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Gorontalo yang mencapai 1,60%, sebaliknya kenaikan NTP tertinggi terjadi di Sulawesi Barat mencapai 1,39%.