BPS: Idulfitri sebabkan kenaikan inflasi di Mei jadi 0,32%

Tarikan permintaan terasa sekali pada inflasi Mei ini terutama permintaan komoditas terkait bahan makanan.

Seorang pedagang menata bawang merah di Pasar Tradisional Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (11/4/2020). Foto Antara /Basri Marzuki.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei 2021 tumbuh sebesar 0,32%, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,63. Inflasi pada Mei ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya 0,13%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, inflasi pada Mei ini dipicu oleh kenaikan sejumlah barang akibat masuknya bulan suci Ramadan dan Idulfitri, serta meningkatnya daya beli masyarakat.

"Tarikan permintaan terasa sekali pada inflasi Mei ini terutama permintaan komoditas terkait bahan makanan kebutuhan saat puasa dan hari raya," katanya dalam keterangan pers virtual, Rabu (2/6).

BPS pun mencatat, dari 90 kota IHK, 78 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82% dengan IHK sebesar 109,47 dan terendah terjadi di Tembilahan sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 106,82. 

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83% dengan IHK sebesar 107,24 dan terendah terjadi di Palembang sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 105,50.