BPS jelaskan penyebab melambatnya konsumsi pemerintah

Penurunan belanja pemerintah disebabkan oleh realokasi anggaran. Misalnya pemangkasan untuk belanja perjalanan dinas.

Ilustrasi. Pixabay

Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan konsumsi pemerintah hanya sebesar 1,94% di sepanjang 2020, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sebesar 3,29%, padahal konsumsi pemerintah sangat dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, rendahnya konsumsi pemerintah pada 2020 disebabkan oleh setiap bantuan sosial (Bansos) yang bersifat cash transfer atau tunai ke masyarakat dihitung sebagai konsumsi rumah tangga.

"Untuk APBN yang ditujukan untuk Bansos dalam bentuk kas itu ditangkapnya dalam konsumsi rumah tangga. Itu yang sebabkan seolah-olah belanja pemerintah hanya 1,94%," katanya dalam keterangan pers virtual, Jumat (5/2).

Meskipun demikian, dia membenarkan terjadi penurunan belanja pemerintah yang disebabkan oleh realokasi anggaran. Misalnya pemangkasan untuk belanja perjalanan dinas dan insentif.

"Bahwa selama 2020 ini terjadi penurunan belanja pegawai, tidak ada insentif di 2020 dan adanya penurunan belanja perjalanan dinas," ujarnya.