BPS: Penurunan konsumsi rumah tangga harus diwaspadai

Konsumsi rumah tangga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto saat konferensi pers tentang Produk Domestik Bruto Indonesia 2019, di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Alinea.id/Nanda Aria

Badan Pusat Statistik (BPS)  menyatakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga (RT) terus mengalami penurunan dari kuartal ke kuartal sepanjang 2019, padahal konsumsi RT adalah penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

BPS mencatat pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV-2019 mengalami penurunan dengan pertumbuhan hanya 4,97%, turun dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,01%.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan perlambatan pertumbuhan konsumsi pada kuartal IV-2019 disebabkan terjadinya perubahan pola konsumsi.

"Mungkin bisa dicek dengan data perbandingan lain, ini dugaan saya karena perubahan pola konsumsi," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (5/1).

Suhariyanto menjelaskan, hal ini dapat dilihat dari sejumlah komponen konsumsi RT. Misalnya untuk komponen pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya yang mengalami penurunan di kuartal IV-2019 yang hanya tumbuh 3,76%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh hingga 4,12%.