Sri Mulyani nilai BSI punya bisnis model berdaya tahan di tengah krisis

Negative spread tidak dialami oleh bank syariah karena menerapkan sistem bagi hasil.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto Antara.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, model bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memiliki daya tahan atau resilience. Penilaian ini mengacu pada prinsip-prinsip syariah yang ditonjolkan BSI seperti aspek bagi untung-rugi (profit-loss sharing) antara shahibul maal dan mudharib, atau investor dan investee.

"Dengan prinsip tersebut, secara teoritis bank syariah seharusnya memiliki bisnis model yang resilience, berdaya tahan," kata Sri Mulyani secara virtual, Senin (1/2).

Dengan menggunakan prinsip tersebut, saat kondisi risiko dan ekonomi yang memburuk, BSI tidak akan mendapatkan negative spread seperti yang dialami oleh bank konvensional.

Sebagai informasi, bank konvensional mengalami negative spread karena di awal menjanjikan bunga tetap setiap bulannya, tidak peduli apakah mengalami keuntungan atau kerugian. Negative spread tidak dialami oleh bank syariah karena menerapkan sistem bagi hasil, ketika untung dinikmati bersama dan rugi ditanggung bersama.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut melanjutkan, dalam hal ini, bank syariah harus mampu menerjemahkan prinsip syariah tersebut di dalam bisnis model, yang merefleksikan daya tahan tersebut.