sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani nilai BSI punya bisnis model berdaya tahan di tengah krisis

Negative spread tidak dialami oleh bank syariah karena menerapkan sistem bagi hasil.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 01 Feb 2021 16:13 WIB
Sri Mulyani nilai BSI punya bisnis model berdaya tahan di tengah krisis

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, model bisnis PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) memiliki daya tahan atau resilience. Penilaian ini mengacu pada prinsip-prinsip syariah yang ditonjolkan BSI seperti aspek bagi untung-rugi (profit-loss sharing) antara shahibul maal dan mudharib, atau investor dan investee.

"Dengan prinsip tersebut, secara teoritis bank syariah seharusnya memiliki bisnis model yang resilience, berdaya tahan," kata Sri Mulyani secara virtual, Senin (1/2).

Dengan menggunakan prinsip tersebut, saat kondisi risiko dan ekonomi yang memburuk, BSI tidak akan mendapatkan negative spread seperti yang dialami oleh bank konvensional.

Sebagai informasi, bank konvensional mengalami negative spread karena di awal menjanjikan bunga tetap setiap bulannya, tidak peduli apakah mengalami keuntungan atau kerugian. Negative spread tidak dialami oleh bank syariah karena menerapkan sistem bagi hasil, ketika untung dinikmati bersama dan rugi ditanggung bersama.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut melanjutkan, dalam hal ini, bank syariah harus mampu menerjemahkan prinsip syariah tersebut di dalam bisnis model, yang merefleksikan daya tahan tersebut.

Bank syariah juga memiliki hubungan yang langsung dan kuat dengan kegiatan sektor riil, karena underlying transaction dari bank syariah adalah kegiatan ekonomi riil yang ada di dalam masyarakat.

"Sehingga diharapkan kehadiran Bank Syariah Indonesia betul-betul mampu menggerakkan sektor riil, terutama kelompok usaha kecil menengah," ujarnya.

Dia berharap BSI bisa membangung tata kelola yang baik, dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, akuntabilitas, transparansi, integritas, serta profesionalisme.

Sponsored

"Karena dana ini menggunakan dana masyarakat yang harus dikelola secara baik. Jangan cederai kepercayaan masyarakat," tuturnya.

Dia juga berharap, Bank Syariah Indonesia akan menjadi institusi yang kompetitif dan memiliki kreativitas, serta inovasi dalam mengembangkan bisnisnya. Kemampuan bersaing ini harus direfleksikan dari biaya operasi yang bisa seefisien mungkin. 

Berita Lainnya
×
tekid