Butuh dukungan swasta untuk membangun desa

Indonesia tidak bisa selamanya bergantung pada kota. Apabila potensi yang ada di desa itu diabaikan begitu saja.

Pengunjung melihat produk unggulan BUMNag Kabupaten Solok, Sumatera Barat, pada ajang Expo Produk Unggulan Kawasan Perdesaan 2018 di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu, Bengkulu, Sabtu (17/11)./AntaraFoto

Badan Pusat Statistik per Maret 2018 mencatat, dari 25,95 juta penduduk miskin, sebanyak 15,81 juta orang berada di desa. Disisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di perdesaan per Agustus 2018 sebesar 4,04%, meningkat sebesar 0,03% poin.

Bagaimana dengan data lainnya?

BPS juga mencatat jumlah penduduk Indonesia pada 2010 adalah sebanyak 237.641.326 jiwa. Mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79%) dan di daerah perdesaan sebanyak 119.321.070 jiwa (50,21%).

Sementara rasio ketergantungan penduduk Indonesia adalah 51,31. Angka ini menunjukkan setiap 100 orang usia produktif (15-64 tahun) terdapat sekitar 51 orang usia tidak produkif (0-14 dan 65+), yang menunjukkan banyaknya beban tanggungan penduduk suatu wilayah. Rasio ketergantungan di daerah perkotaan adalah 46,59 sementara di daerah perdesaan 56,30. 

Melihat data tersebut, bisa dimengerti perlunya memberikan perhatian lebih kepada desa. Desa yang kuat dan mandiri merupakan komponen terpenting bagi tetap tegaknya bangsa Indonesia yang berdaulat.