Buwas ancam mundur dari posisi Dirut Bulog

Budi Waseso (Buwas) keberatan atas keputusan Kemensos untuk mengalihkan pengadaan beras bantuan pangan nontunai (BPNT) ke swasta.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pada kegiatan halal bihalal di Bulog Corporate University Jakarta, Selasa (2/7). / Antara Foto

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan bahwa program bantuan pangan nontunai (BPNT) sebagai pengganti beras sejahtera (rastra) tidak berorientasi bisnis. Meskipun program ini memang mengutamakan masyarakat yang membutuhkan bantuan beras.

Budi Waseso (Buwas) menilai program BPNT yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos) tidak memposisikan Bulog sebagai penyalur terbesar. Porsi tersebut justru diberikan pada perusahaan swasta.

"Jangan dipakai untuk bisnis, ini kepentingan masyarakat kecil yang butuh bantuan, tidak untuk proyek mendapatkan sesuatu," kata Buwas dalam halal bihalal di Bulog Corporate University Jakarta, Selasa (2/7).

Menurut Buwas, program BPNT seharusnya dijalankan oleh negara atau BUMN, dalam hal ini Bulog, untuk pengadaan beras ke daerah yang membutuhkan.

Namun, Kemensos memutuskan untuk memberikan porsi 70% pengadaan beras BPNT ke pasar bebas atau perusahaan swasta dengan letak wilayah yang mudah diakses.