Capaian dua tahun penerapan food estate bagi kelompok tani

Kemajuan di infrastruktur jalan produksi memudahkan penjualan hasil panen padi dari lahan yang dikelola.

Diskusi bertajuk Dua Tahun Food Estate: Apa Saja Pencapaiannya? yang digelar secara daring, Selasa (23/8)

Food estate sebagai salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024 telah memasuki tahun kedua. Program yang diinisiasi tak lama setelah muncul ancaman krisis pangan ini ditujukan untuk membangun lumbung pangan nasional.

Selama penerapannya, ada sejumlah persoalan baik manfaat hingga kendala dihadapi mereka yang terlibat langsung dalam program ini. Salah satunya terkait peningkatan produktivitas dan keuntungan komoditas pertanian.

Dalam diskusi bertajuk Dua Tahun Food Estate: Apa Saja Pencapaiannya? yang digelar secara daring, Selasa (23/8), perwakilan dari kelompok petani menyampaikan manfaat dan kendala selama pelaksanaan program food estate. Turut hadir dalam diskusi ini, yakni Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan Kementerian Pertanian (Kementan) Erwin Noorwibowo.

Hartoyo selaku Ketua Kelompok Tani Food Estate Sumber Rezeki di Belanti Siam, Kalimantan Tengah, mengaku produktivitas pertanian meningkat setelah bergabung dengan program yang dipayungi oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR tersebut.

Sebanyak 64 petani yang tergabung dalam kelompok tani di Belanti Siam mengelola lahan seluas 100 hektare. Adapun komoditas yang ditanam adalah padi.