Bisnis

Cara memulai bisnis besi tua

Bisnis besi tua juga merupakan bagian dari upaya daur ulang limbah yang berkelanjutan, yang semakin mendapat perhatian.

Kamis, 07 Agustus 2025 13:31

Bisnis besi tua memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia, baik untuk skala kecil maupun besar. Permintaan besi tua terus meningkat, baik untuk kebutuhan industri dalam negeri maupun ekspor. Hal ini didorong oleh kebutuhan bahan baku industri baja yang masih kekurangan pasokan dari dalam negeri, sehingga banyak pabrik yang mengandalkan impor. 

Selain itu, bisnis besi tua juga merupakan bagian dari upaya daur ulang limbah yang berkelanjutan, yang semakin mendapat perhatian. Berikut ini tahapan yang harus diperhatikan jika ingin memulai bisnis besi tua, dikutip dari Upper Inc.

Pelajari industri dan kenali jenis logam bekas

Langkah pertama adalah memahami seluk-beluk industri besi tua dan mempelajari cara memilah logam bekas secara efisien. Ini penting karena keuntungan bisnis sangat bergantung pada kemampuan Anda dalam mengenali dan memisahkan logam dengan benar.

Beberapa logam bekas umum dan cirinya, antara lain besi dan baja (kuat, magnetis, dan umumnya berwarna abu-abu atau berkarat merah); aluminium (ringan, non-magnetik, banyak ditemukan di kaleng, bingkai jendela, atau peralatan rumah tangga); tembaga (berwarna kemerahan, cukup berat, sering ditemukan di kabel dan peralatan masak); perunggu (mirip emas tapi bernilai lebih rendah; campuran dari tembaga); dan timbal (sangat padat dan lunak, digunakan untuk peluru atau pelindung radiasi—namun beracun, jadi harus ditangani dengan hati-hati).

Ingat, logam seperti tembaga, kuningan, dan nikel memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan besi dan aluminium.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait