Celah bisnis musiman saat pandemi tak kunjung usai

Beragam bisnis alternatif menyambut Ramadan dan Lebaran lahir dengan mengusung isu kesehatan dan ramah lingkungan.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

Bulan Ramadan akan tiba dalam hitungan hari. Di Indonesia, bulan suci ini tak hanya identik dengan kegiatan-kegiatan ibadah untuk memperoleh rida Ilahi. Ragam bisnis alternatif pun lahir kala Ramadan dan Lebaran yang masih dalam bayang-bayang pandemi Covid-19. 

Ialah Andres Prasetya yang memutuskan untuk mengubah bisnis hantarannya, dari yang semula berisikan kue-kue kering khas Lebaran menjadi berisi APD (Alat Pelindung Diri). 

“Tahun lalu, pesanan yang biasanya masuk sampai 4.200 paketan, itu cuma bisa dapet 1.200 paket. Turun drastis,” keluhnya, kepada Alinea.id, Jumat (2/4). 

Setelah mengalihkan produknya menjadi parsel APD, bisnis yang telah digelutinya sejak beberapa tahun belakangan itu kian melejit. Kini, warga Blitar, Jawa Timur itu tak hanya menjual APD, seperti hand sanitizer, masker dan kacamata google saja.

Ia juga mengkombinasikan paket itu dengan kue kering atau peralatan makan, seperti botol air minum, sendok, garpu serta sumpit, dan masih banyak lagi. Tahun ini, pihaknya menambah inovasi produk dengan mengemas alat ibadah, seperti sajadah, mukena, sarung, dan al-qur'an dengan APD.