CEO Bukalapak: Industri e-commerce di Indonesia belum ideal

Saat pandemi ini masyarakat lebih cepat mengadopsi e-commerce.

Pemerintah telah menerbitkan aturan baru terkait perdagangan elektronik alias e-commerce. Alinea.id/Dwi Setiawan.

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin mengatakan, e-commerce masih sangat baru di Indonesia. Namun perkembangannya sudah cukup signifikan. Terlebih lagi, saat pandemi ini masyarakat lebih cepat mengadopsi e-commerce.

"Kami sebagai pelaku usaha juga mengapresiasi pemerintah untuk menjamin kenyamanan dan menargetkan pasar yang sangat potensial dengan maksimal,” katanya dalam webinar yang digelar IDX Channel, Rabu (16/12).

Namun menurut Rachmat, industri e-commerce di Indonesia belum bisa dikatakan ideal. Masih banyak tantangan dari berbagai sisi seperti infrastruktur, banyaknya jumlah penduduk, kondisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, dan sebagainya.

“Tetapi ekosistem e-commerce ini, dapat kita manfaatkan bersama-sama. Pengguna atau pelaku usaha UMKM juga dapat membuka toko dengan mudah,” ucapnya.

Menanggapi itu, Ketua Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta Utama mengungkapkan, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Sistem Elektronik untuk mendukung pertumbuhan ekosistem e-commerce di Indonesia.