Cerita Maspion jalani bisnis melalui jualan online

Setelah jualan online, total omzet Maspion pada 202 naik hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan 2019.

Kawasan industri Maspion. Foto istimewa

Berawal dari bisnis rumahan, Maspion Group kini merupakan salah satu bisnis lokal kebanggaan Indonesia. Sebelum menjadi besar seperti saat ini, perusahaan Maspion memiliki cerita yang unik, sederhana dan juga menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Pada 1965, Alim Husin, ayah dari Alim Markus mendirikan sebuah usaha kecil yaitu UD Logam DJawa yang memproduksi lampu teplok. Saat itu, jumlah karyawan hanya delapan orang dan dibantu oleh Alim Markus dalam bagian penjualan, administrasi, hingga keuangan.

Lewat perbincangannya bersama Shopee pada Kamis (24/6) CFO Maspion Group Welly Muliawan, menceritakan perjalanan Maspion hingga bisa dikenal oleh masyarkat. Dari lampu teplok, usaha ini berkembang dan memproduksi lampu badai untuk para nelayan dan pada akhir 1970-an, mulai merambah dan memproduksi kebutuhan rumah tangga dari bahan plastik seperti ember, baskom, hingga loyang. 

Di 1972, usaha keluarga Alim Husin semakin maju dan berkembang sehingga dirancang nama dan logo baru yaitu Maspion. Arti di balik Maspion menurut Alim Markus berangkat dari singkatan yaitu MASPION, M: Mengajak,  A: Anda, S: Selalu, P: Percaya, I: Industri, O: Olahan, N: Nasional.

Salah satu anak perusahaan dari Maspion Group adalah PT Maspion Elektronik (Maspion Electronic) yang dikenal sebagai produsen produk elektronik bermerek Maspion dan Uchida yang memproduksi peralatan elektronik bersamaan dengan peralatan dapur sejak 1975, lalu kembali berinovasi pada awal 1990-an untuk memproduksi kebutuhan rumah tangga elektronik lainnya, seperti kipas angin, penyejuk udara, mesin cuci, kulkas, pompa air serta dispenser air dengan merk Uchida.