CIPS: Pemerintah harus meningkatkan produktivitas kedelai

Petani kedelai nasional dihadapkan pada berbagai persoalan yang membuat kedelai produksi mereka tidak bisa terserap.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mendorong pemerintah untuk fokus pada upaya meningkatkan produktivitas dan kualitas kedelai nasional. Lebih lagi Indonesia adalah konsumen terbesar kedelai setelah China .

Head of Research CIPS Felippa Ann Amanta mengatakan, petani kedelai nasional dihadapkan pada berbagai persoalan yang membuat kedelai produksi mereka tidak bisa terserap oleh pasar secara maksimal. 

"Kedelai nasional sulit terserap karena tidak mampu bersaing dengan kedelai impor yang berkualitas lebih baik dengan harga lebih murah," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/1).

Selain persoalan produktivitas, harga jual di tingkat petani juga dinilai berpengaruh besar terhadap pengembangan kedelai lokal, sehingga tak jarang petani lebih memilih menanam komoditas lain.

Padahal, tingkat konsumsi kedelai nasional terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor kedelai Indonesia sepanjang semester I-2020 mencapai 1,27 juta ton atau senilai US$510,2 juta atau sekitar Rp7,52 triliun.