CORE: Insentif pariwisata akibat coronavirus salah sasaran

Pemerintah seharusnya memberi insentif yang dapat mendongkrak daya beli masyarakat.

Ilustrasi. Foto Antara.

Pemerintah telah mengucurkan insentif untuk sektor pariwisata sekurangnya Rp10,2 triliun. Upaya ini dilakukan untuk menggenjot kunjungan wisatawan yang akibat penyebaran coronavirus.

Menanggapi hal ini Direktur Riset Center of Reform Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan insentif tersebut tidak tepat sasaran dan tidak akan mampu menyelamatkan pendapatan nasional akibat penurunan kunjungan wisman.

Apalagi, kontribusi industri pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) hanya sekitar 5%. Menurut Piter, saat ini yang harus dilakukan pemerintah adalah menggenjot konsumsi masyarakat,

"Mereka tidak butuh potongan tiket pesawat untuk piknik, yang mereka butuhkan daya beli mereka tidak terpotong. Sehingga mereka mampu tetap berkonsumsi seperti biasa dan akan membantu permintaan domestik mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Piter saat dihubungi Alinea.id, Rabu (27/2).

Piter menuturkan penurunan kunjungan wisman tersebut tidak dapat dihindari karena hal ini terjadi di seluruh negara di dunia. Menurutnya, insentif tidak akan menstimulus masuknya wisman ke Indonesia.