Covid-19 picu kenaikan penduduk miskin, hingga Maret capai 26,42 juta

Meningkatnya jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 disebabkan oleh pandemi Covid-19

Warga mengamati permukiman bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta, Rabu (15/4/2020). Foto Antara/M Risyal Hidayat.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 mencapai 26,42 juta orang atau meningkat 1,63 juta orang terhadap September 2019 dan meningkat 1,28 juta orang terhadap Maret 2019.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, meningkatnya jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mengganggu perekonomian masyarakat, di samping itu juga dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok dan bahan bakar minyak.

"Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin pada periode Maret dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok sebagai akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak dan adanya pandemi Covid-19," katanya dalam video conference, Rabu (15/7).

Jika dilihat dari persentasenya, penduduk miskin pada Maret 2020 tercatat sebesar 9,78%, atau meningkat 0,56% terhadap September 2019 dan meningkat 0,37% dibandingkan Maret 2019.

Dia merinci persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret naik menjadi 6,56% dibandingkan September 2019 yang sebesar 6,56%. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2019 sebesar 12,60%, dan naik menjadi 12,82% pada Maret 2020.