Daftar BUMN akan IPO dan right issue hingga 2022

ini untuk menguatkan permodalan perusahaan dan kami terus memantau karena kebijakan ini sudah dirutinkan dari 2018.

Menteri BUMN, Erick Thohir, memberikan sambutan saat penekenan perjanjian kerja sama KPK dengan BUMN, Selasa (2/3/2021). Alinea.id/Akbar Ridwan/tangkapan layar YouTube KPK RI

Aksi penawaran umum perdana (initial publik offering/IPO) dan right issue di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) dan anak usahanya dari berbagai klaster dipastikan bakal berlanjut hingga 2022.

PT Telkom Indonesia (Persero) dan anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel, menjadi dua dari sekian BUMN yang rencananya melantai di bursa saham. Langkah ini dilakukan dengan dalih memperkuat struktur keuangan masing-masing perseroan.

"Right issue dan IPO ini untuk menguatkan permodalan perusahaan dan kami terus memantau karena kebijakan ini sudah dirutinkan dari 2018, tetapi kita terus terang aja cukup consent," ujar Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam RDP bersama Komisi VI DPR, Kamis (2/12).

Dalam melakukan right issue dan IPO, Kementerian BUMN juga menunggu keputusan Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Sejumlah BUMN tercatat telah melakukan IPO dan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada tahun ini hingga 2022, di antaranya Anak usaha PT Adhi Karya (Persero), PT Adhi Commuter Properti (ADCP). Perseroan mencatatkan saham di pasar perdana pada Desember 2021.