Dampak BBM naik, YLKI imbau pemerintah waspada aji mumpung dan siapkan dana tabungan minyak

Ia juga menjelaskan, terdapat beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pemerintah usai menaikkan harga BBM.

ilustrasi. foto Pixabay

Sehari sudah pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terhitung sejak Sabtu (3/9) kemarin. Pro dan kontra sebagai tanggapan kenaikan BBM masih terus ramai disampaikan oleh beragam lapisan dan kelompok masyarakat. Seperti Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi yang menilai kenaikan BBM seperti buah Simalakama.

“Kebijakan menaikkan harga BBM bak buah Simalakama. Tak dinaikkan, finansial APBN makin bleeding dan akan mengorbankan sektor lain. Jika dinaikkan, potensi efek dominonya sangat besar,” ujar Tulus Abadi dalam keterangannya, Minggu (4/9).

Menurutnya, jika BBM dinaikkan seperti saat ini, maka dampak rambatannya antara lain berpotensi memukul daya beli masyarakat konsumen dengan ditandai tingginya angka inflasi.

Ia juga menjelaskan, terdapat beberapa catatan penting yang harus diperhatikan pemerintah usai menaikkan harga BBM, antara lain, pemerintah harus menjamin rantai pasok komoditas bahan pangan tidak terpengaruh signifikan karena harga BBM naik dengan cara menyederhanakan dan memperlancar jalur-jalur distribusi agar tidak jadi celah untuk menaikkan harga bahan pangan.

“Jangan jaddikan kenaikan harga BBM ini untuk aji mumpung menaikkan komoditas pangan dan komoditas lainnya,” tegas Tulus.