Dana desa Rp22 triliun dialihkan untuk BLT Covid-19

Dana desa sebesar Rp22,4 triliun akan dialihkan untuk program bantuan langsung tunai (BLT) bagi 12,3 juta keluarga. 

Petugas Jaring Pengaman Sosial (JPS) swadaya tingkat desa memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak COVID-19 di Perumahan Candi Asri, Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (8/4/2020). Foto Antara/Anis Efizudin.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan dana desa sebesar Rp22,4 triliun akan dialihkan untuk program bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat. 

Dana desa ini merupakan bagian dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2020 untuk Kemendes PDTT sebesar Rp72 triliun. Abdul menyatakan dana desa ini akan dialihkan untuk BLT bagi 12,3 juta kepala keluarga (KK).

"Dari simulasi yang kita buat itu, dari total dana desa senilai Rp72 triliun, akan terpakai Rp22,4 triliun untuk 12.287.646 KK miskin di Indonesia," ujarnya katanya dalam video conference, Selasa (14/4). 

Abdul menjelaskan kelompok yang berhak mendapatkan BLT tersebut adalah kelompok miskin, kelompok yang kehilangan pendapatan akibat Covid-19, yang belum mendapatkan program keluarga harapan (PKH), belum mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT), dan belum mendapatkan Kartu Pra Kerja.

"Jadi semangat dari BLT dana desa adalah jangan sampai ada warga masyarakat yang terdampak covid-19 secara ekonomi tidak tersentuh oleh kebijakan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah," katanya.