Defisit transaksi berjalan kuartal I-2020 hanya 1,42% dari PDB

Terkendalinya CAD disebabkan beberapa faktor, seperti turunnya nilai impor dari US$39,9 miliar pada kuartal I-2019, menjadi US$37,3 miliar.

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (29/4/2020). Foto Antara/Nova Wahyudi/aww.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal I-2020 mencapai US$3,9 miliar atau setara 1,42% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

"Capaian ini mengonfirmasikan bahwa defisit transaksi berjalan di kuartal I-2020, lebih rendah dari 1,5% PDB, sebagaimana kami sampaikan sebelumnya," katanya dalam konferensi video, Kamis (28/5).

Terkendalinya CAD disebabkan beberapa faktor, seperti turunnya nilai impor dari sebesar US$39,9 miliar pada kuartal I-2019, menjadi US$37,3 miliar di kuartal I-2020.

Sementara itu, ekspor mengalami peningkatan dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya, dari US$41,2 miliar menjadi US$41,7 miliar. Faktor lain adalah penurunan impor, yakni menjadi US$37,3 miliar di triwulan I-2020, lebih rendah dari capaian periode yang sama tahun lalu yang hanya US$39,9 miliar.

Hal itu menyebabkan neraca perdagangan barang mengalami peningkatan menjadi US$4,4 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$1,3 miliar.