Derita jelata, tercekik harga pangan yang naik

Kenaikan harga pangan terjadi setiap bulan di tahun 2021 dan akan berlanjut tahun 2022.

Ilustrasi Pixabay.com.

Lima ribu perajin tempe dan tahu menghentikan sementara kegiatan produksi mereka pada 1 sampai 3 Januari 2022 lalu. Aksi perajin yang tergabung dalam Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta itu dilakukan menyusul harga kedelai terus mengalami kenaikan. 

Aksi protes pun berlanjut hingga Senin (21/2). Tidak hanya oleh Puskopti DKI Jakarta, namun juga meluas hingga para pengrajin dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Rencananya, mogok produksi bakal dilakukan hingga Rabu (23/2) nanti.

Nyatanya, para produsen tempe dan tahu, khususnya di Jakarta, telah menghentikan produksinya sejak Jumat (18/2) kemarin. 

"Karena proses dari kedelai sampai jadi tempe itu butuh waktu tiga hari. Jadi, untuk produksi kita sudah berhenti sejak tiga hari sebelumnya dan sekarang adalah waktu berhenti jualan," kata Ketua Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta, saat dihubungi Alinea.id, Senin (21/2). 

Tak heran jika sentra produksi tempe di Perum Kopti, Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat yang biasanya ramai, mendadak sepi sejak beberapa hari terakhir. Para pengrajin tempe dan tahu yang biasa berjajar untuk menjajakan dagangan merekan pun tak terlihat.