Devisa terkuras tipis, Bank Indonesia biarkan rupiah ambrol?

Saat kurs rupiah ambrol mendekati Rp15.000 per dollar Amerika Serikat, Bank Indonesia merilis cadangan devisa Agustus terkuras US$410 juta.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, bank sentral sengaja menghemat cadangan devisa pada Agustus 2018. Hal itu dilakukan untuk menghadapi fluktuasi rupiah yang lebih besar pada akhir tahun. / Antara Foto

Saat kurs rupiah ambrol mendekati Rp15.000 per dollar Amerika Serikat, Bank Indonesia merilis cadangan devisa per akhir Agustus terkuras US$410 juta setara dengan Rp6 triliun (kurs Rp14.800 per dollar AS).

Cadangan devisa per akhir Agustus 2018 turun US$410 juta menjadi US$117,93 miliar dari bulan sebelumnya US$118,3 miliar. Penurunan Cadev tampaknya jauh lebih rendah dari rerata periode Januari-Juli yang mencapai US$2,28 miliar setara Rp33,7 triliun.

Berdasarkan data, penurunan Cadev terbesar terjadi pada Februari 2018 yang mencapai US$3,92 miliar dari US$131,98 miliar menjadi US$128,06 miliar. Padahal, pelemahan rupiah sejak Januari sampai September sempat menyentuh lebih dari 10%. 

Akan tetapi, rupiah terdepresiasi 2,15% selama Agustus 2018. Capaian Cadev Agustus 2018 ini menjadi level terendah sejak Januari 2017. 

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, bank sentral sengaja menghemat cadangan devisa pada Agustus 2018. Hal itu dilakukan untuk menghadapi fluktuasi rupiah yang lebih besar pada akhir tahun.