Ramadan di tengah pandemi, BPS catat inflasi Mei hanya 0,07%

Inflasi pada bulan Mei jauh lebih kecil ketimbang saat Idulfitri tahun lalu.

Pedagang tertidur di kiosnya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Foto Antara/Akbar Nugroho Gumay/pras.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,07%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan inflasi saat hari raya Idulfitri tahun 2019 yang jatuh pada bulan Juni, mencapai 0,55%.

Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual dari Jakarta mengatakan inflasi pada bulan Mei ini jauh lebih kecil ketimbang saat Idulfitri tahun lalu.

"Kami semua menyadari situasi tahun ini tidak biasa karena ada Covid-19 dan kejadian lainnya. Itu yang menyebabkan inflasi pada Ramadan ini berbeda jauh daripada sebelum-sebelumnya," kata Suhariyanto, Senin (2/6).

Suhariyanto menuturkan, pada bulan Ramadan dan saat Idulfitri biasanya permintaan akan meningkat, sehingga angka inflasi tinggi. Namun, tahun ini inflasi tinggi tak terjadi karena ada kejadian tidak biasa.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10%; serta kelompok kesehatan sebesar 0,27%.