Digitalisasi berikan manfaat bagi usaha mikro dan kecil

UMK merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Digitalisasi dan penggunaan teknologi telah membantu banyak usaha, terutama usaha mikro dan kecil (UMK) milik perempuan untuk bertahan menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi. Demikian menurut laporan baru dari UN Women bekerja sama dengan Pulse Lab Jakarta dan Gojek, dengan dukungan dari Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (S-DNKI).

UMK merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (Kemenkop UKM), sekitar 99% usaha di Indonesia  dikategorikan sebagai perusahaan mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir separuh dari UMK  dimiliki oleh perempuan atau perempuan memainkan peran kunci dalam menjalankan usaha tersebut. Covid-19 telah memberikan tantangan bagi UMK seiring aktivitas ekonomi yang melambat secara substantial.

“Berdasarkan data Kemenkop UKM pada Oktober 2020, kegiatan UMKM mengalami penurunan omzet hingga 70% akibat dari pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru. Walaupun demikian, saya percaya dibalik tantangan, selalu ada kesempatan. Kesempatan dalam hal ini adalah memanfaatkan teknologi informasi, berinovasi, dan berpikir kreatif,” ucap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dalam sambutannya. 

Dengan dukungan dari United Nations (UN) Covid-19 Response and Recovery Multi-Partner Trust 
Fund (Covid-19 MPTF) dan inisiatif Women Count dari UN Women, laporan “Memanfaatkan 
Digitalisasi untuk Menghadapi Covid-19” telah menyorot bagaimana Covid-19 berdampak bagi 
pengusaha perempuan dan UMK milik perempuan di Indonesia, serta bagaimana penggunaan 
platform digital dapat menjadi salah satu strategi bertahan utama untuk UMK dalam menghadapi 
pandemi. Riset ini berfokus pada UMK di sektor makanan dan minuman.

Dilaksanakan selama September hingga Oktober 2020, laporan riset kebijakan ini menggabungkan analisis big data dengan metode tradisional kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menunjukkan pentingnya inovasi data dan penggunaan teknologi dalam menghasilkan temuan yang dapat menggambarkan secara lebih baik dampak pandemi Covid-19 terhadap UMK dengan perspektif gender.