Dihantui resesi AS, pasar obligasi domestik masih aman

Kenaikan Fed Funds Rate saat ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar.

Ilustrasi Pixabay.

Tren aksi capital outflow di berbagai negara saat ini terus berlanjut karena didominasi faktor kekhawatiran pasar terhadap terjadinya resesi Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi global. Resesi yang terus menghantui AS dipicu oleh pengetatan kebijakan moneter negeri Paman Sam tersebut hingga membuat prospek pertumbuhan ekonominya akan mengalami banyak tantangan, salah satunya resesi.

Senior Portfolio Manager Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Syuhada Arief mengatakan, kenaikan Fed Funds Rate saat ini sudah sesuai dengan ekspektasi pasar di kisaran 3,4% sampai akhir tahun.

“Ekspektasi yang selaras ini walaupun lebih agresif, diharapkan dapat mengurangi faktor ketidakpastian, kejutan, dan volatilitas pergerakan imbal hasil US Treasury ke depannya,” kata Syuhada dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).

Meski dihantui resesi, Syuhada menyebut, perekonomian AS berdasarkan data terkini masih relatif kuat, misalnya sejumlah leading indicator belum ada yang menunjukkan sinyal resesi. Ia juga menilai kemungkinan resesi dari Fed New York masih di bawah level 30% yang merupakan ‘red flag’ atau sinyal kemungkinan potensi resesi. Data Conference Board Leading Economic Index juga hingga saat ini masih dalam zona pertumbuhan.

Syuhada juga menjelaskan, jika inflasi menjadi faktor penting dalam menentukan jalur pengetatan kebijakan moneter The Fed ke depannya.