Direktur Celios paparkan 4 dampak setelah India larang ekspor gandum

Sekarang harus dihitung berapa stok gandum di tanah air, dan berapa alternatif negara penghasil gandum yang siap memasok dalam waktu dekat. 

ilustrasi. Istimewa

Perang Rusia-Ukraina membuat situasi pangan dunia mulai bermasalah. India pun mengeluarkan kebijakan untuk mengamankan pasokan pangan di dalam negeri. India melakukan proteksionisme dengan melarang ekspor terhadap produk gandum.

Namun, pelarangan itu belum bersifat total. India masih mengizinkan ekspor ke negara yang membutuhkan gandum untuk ketahanan pangan dan berdasarkan permintaan.

India merupakan produsen gandum nomor dua2 terbesar di dunia setelah China dengan produksi 107,5 juta ton. Sementara Indonesia mengimpor gandum tiap tahun sebesar 11,7 juta ton atau setara US$3,45 miliar. 

"Angka impornya naik 31,6% dibanding tahun sebelumnya. Jadi kalau India melakukan proteksionisme dengan larang ekspor gandum, hal ini sangat berisiko bagi stabilitas pangan di dalam negeri. Dengan inflasi yang mulai naik, dikhawatirkan garis kemiskinan akan meningkat," kata Direktur Celios Bhima Yudhistira, dalam keterangannya, Minggu (15/5).

Menurutnya, ada 4 dampak dari pelarangan ekspor gandum india. Pertama, harga gandum di pasar internasional akan naik. Harga gandum telah naik 58,8% dalam satu tahun terakhir. Imbas pada inflasi pangan akan menekan daya beli masyarakat.