Inalum jaminkan potensi bisnis kepada bank asing

Pembiayaan seluruhnya oleh bank asing karena bank lokal khawatir terpengaruh fluktuasi nilai tukar rupiah.

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) menyatakan pembelian saham PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak menggunakan pembiayaan dari perbankan lokal./dok. PT Freeport Indonesia

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) menyatakan pembelian saham PT Freeport Indonesia (PTFI) tidak menggunakan pembiayaan dari perbankan lokal.

Kepala Komunikasi Korporasi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Rendi Achmad Witular mengatakan pembiayaan pembelian 51% saham Freeport dan hak partisipasi (participating interest) Rio Tinto akan dipenuhi seluruhnya oleh perbankan asing.

Inalum sendiri tidak memberi penjaminan berupa aset maupun hal lain kepada perbankan. “Yang kami jaminkan adalah potensi bisnisnya, ini sangat bagus. Kemampuan secara cashflow kami untuk melunasi utang untuk pembelian saham ini,” imbuh Rendi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (23/7).

Keterlibatan bank asing dalam pembiayaan memberikan optimisme bisnis di tambang Grasberg ini sangat besar. "Kalau potensi bisnis jelek, mustahil bank asing mau masuk,” kata dia.

Pembiayaan PTFI akan mempergunakan jasa bank asing karena Inalum tidak ingin bank lokal terpengaruh fluktuasi rupiah. Pendapatan Inalum juga dalam bentuk dollar AS, begitupun PT FI sehingga tidak akan terganggu nilai tukar rupiah. Selain itu, tidak dilibatkannya perbankan lokal untuk pembiayaan pembelian Freeport juga berdasarkan arahan dari pemerintah.