DPR cecar Mendag soal harga minyak goreng Malaysia lebih murah

Meski demikian, DPR mengapresiasi langkah pemerintah yang mengoreksi HET minyak goreng guna menjaga stabilitas.

Menteri Perdagangan (Mendag), M. Lutfi. Dokumentasi Kemendag

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, disindir karena menaikkan harga minyak goreng bahkan menjadi lebih mahal daripada Malaysia. Padahal, kedua negara sama-sama produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Kelapa sawit adalah bahan baku minyak goreng. Berdasarkan data Index Mundi, Indonesia memproduksi 43,5 juta ton sawit pada 2019 dan disusul Malaysia dengan 19,3 juta ton.

Sementara itu, pemerintah mengubah harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng menjadi curah Rp11.500/liter, kemasan sederhana Rp13.500/liter, dan premium Rp14.000/liter. Kebijakan berlaku per 1 Februari 2022.

"Bapak, mohon izin, saya mau tanya, di Malaysia harga minyak bisa Rp8.400. Apakah itu betul atau tidak, ya, Pak?" tanya Anggota DPR Komisi VI, Mufti AN Anam, dalam rapat kerja dengan Mendag di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (31/1).

Gayung bersambut, kata berjawab. Mendag Lutfi mengakui, harga minyak goreng di Malaysia lebih murah daripada di Indonesia. Dia berdalih, hal itu terjadi karena ada subsidi dari pemerintah.