Ekonomi global membaik, PMI manufaktur di zona ekspansif

Kendati demikian, Sri Mulyani mengingatkan, harga komoditas global masih tidak pasti (volatile).

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani (tengah), menyampaikan, kondisi perekonomian global membaik sehingga PMI manufaktur berada di zona ekspansif. Alinea.id/Erlinda PW

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, menyatakan, kondisi perekonomian negara maju mulai membaik. Sebab, Purchasing Manager's Index (PMI) masuk zona ekspansif meskipun masih di bawah level 50.

"Hanya satu negara maju yang sudah menembus angka ekspansif, yaitu Tiongkok yang menembus 51,60," katanya dalam konferensi pers "APBN Kita" di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Selasa (14/3).

Sri Mulyani melanjutkan, posisi PMI Amerika Serikat mulai naik menjadi 47,3. Sementara itu, skor PMI Eropa melambat, tetapi masih ekspansi sebesar 48,5. Adapun rata-rata global di level 50.

"Ini menggambarkan bahwa kegiatan manufaktur global sudah mulai membaik. Tentu salah satunya disumbang oleh Tiongkok yang membaik signifikan," tutur dia.

Kondisi PMI Indonesia, menurut Sri Mulyani, juga menunjukkan perbaikan lantaran berada di zona ekspansi (51,2). Pun demikian dengan beberapa negara Asia, seperti India 56,3, Vietnam 51,2, dan Malaysia 48,4.