Ekonomi terkontraksi, masyarakat diminta tidak panik

Proses resesi berlangsung sejak awal tahun, ketika Covid-19 mulai melanda China dan menyebar ke berbagai negara.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2020 yang mengalami kontraksi 5,32%. Ilustrasi Alinea.id

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kuartal II-2020 yang mengalami kontraksi 5,32%, dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah, mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi yang negatif, tinggal menunggu waktu saja untuk menyatakan sudah mengalami resesi secara resmi. Menurut Piter, sebenarnya proses resesi berlangsung sejak awal tahun, ketika Covid-19 mulai melanda China dan menyebar ke berbagai negara.

"Semua negara berpotensi mengalami resesi. Perbedaannya hanya masalah kedalaman dan kecepatan recovery," ujar Piter, Rabu (4/8).

Piter melanjutkan, Indonesia, sebagaimana negara lain, diperkirakan mengalami resesi. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali negatif pada kuartal III-2020, Piter memperkirakan Indonesia menyatakan resesi secara resmi pada Oktober.

Meskipun Indonesia nanti dinyatakan resesi, masyarakat tidak perlu panik. Sebab, resesi sudah menjadi sebuah kenormalan baru di tengah Pandemi.