Ekspor batik ditarget tembus pasar Tokyo hingga New York

Nilai ekspor batik dan produk batik selama periode Januari-Agustus 2019 mencapai US$20,54 juta.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor batik untuk berpartisipasi dalam ajang pameran tingkat internasional. / Antara Foto

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mendorong pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor batik untuk berpartisipasi dalam ajang pameran tingkat internasional. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan upaya strategis ini bakal memperluas akses pasar IKM batik nasional di kancah global sehingga dapat menggenjot nilai ekspor.

“Kami menginginkan ke depannya ada pameran-pameran batik di dunia yang skalanya besar. Misalnya di New York, Paris, London, Tokyo, Sydney, atau kota-kota lainnya yang potensial untuk penetrasi pasar produk batik Indonesia,” kata Agus dalam keterangan resmi, Senin (28/10).

Agus optimistis, langkah tersebut dapat lebih mengenalkan keragaman dan kekhasan batik Nusantara kepada konsumen mancanegara. “Tentunya ini akan memberikan multiplier effect yang luas, dengan menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan kerja melalui industri batik itu sendiri,” ujarnya. 

Untuk itu, Menurut Agus, perlu adanya kerja sama yang sinergi dengan pemangku kepentingan terkait agar bisa terealisasi. “Contohnya seperti Yayasan Batik Indonesia, yang telah konsisten melestarikan batik sampai saat ini,” tuturnya.

Agus juga mengungkapkan, industri batik memiliki peran penting bagi perekonomian nasional. Bahkan, industri batik menjadi penggerak perekonomian nasional dan regional, penyedia lapangan kerja, serta penyumbang devisa negara.