Ekspor buah naik tajam

Buah-buahan lokal sudah mampu merajai pasar dalam negeri dan pasar ekspor

Pekerja menyortir buah mangga arum manis di perkebunan PT Trigatra Rajasa, Desa Lamongan, Arjasa, Situbondo, Jawa Timur, Senin (5/11)./AntaraFoto

Mengacu Angka Tetap data BPS, volume ekspor buah periode Januari-September 2018 dibandingkan periode yang sama 2017 mengalami peningkatan.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi, menyatakan ekspor nanas Januari-September 2018 sebesar 9.658 ton sementara periode yang tahun sebelumnya hanya 6.590 ton sehingga naik 46,6%. Kemudian, ekspor manggis naik 378,6%, durian naik 733%, pisang 87,4%, salak naik 33,1%, jeruk naik 5,4%, rambutan naik 98,3% dan ekspor mangga pun naik 0,7%.

"Dengan naik volume ekspor jenis buah-buahan tersebut, kini buah-buahan lokal sudah mampu merajai pasar dalam negeri dan pasar ekspor," demikian dikatakan Suwandi dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (2/12).

Kenaikan volume ekspor ini disebabkan karena kebijakan yang tepat mendorong ekspor. Kebijakan tersebut dengan cara menangani aspek hulu sampai dengan hilir, membangun kawasan buah, benih unggul, registrasi kebun, budiaya ramah lingkungan, pasca panen yang baik dan sertifikasi packaging house hingga kemudahan pelayanan perkarantinaan.

"Kami lakukan percepatan pelayanan izin untuk ekspor benih hortikultura termasuk tanaman hias semula  hari dipercepat menjadi 3 jam untuk dokumen yang telah clear and clean," jelasnya.