Pasar volatil, emiten tunda penerbitan saham dan obligasi

"Investor masih khawatir terhadap volatilitas yang ada akibat faktor eksternal.’’

Ketidakpastian global yang masih berkepanjangan akibat memanasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta dimulainya era suku bunga rendah memicu minimnya penerbitan saham dan obligasi. / Antara Foto

Ketidakpastian global yang masih berkepanjangan akibat memanasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta dimulainya era suku bunga rendah memicu minimnya penerbitan saham dan obligasi. 

Direktur Utama PT Bahana Sekuritas Feb Sumandar mengatakan beberapa emiten yang tadinya berencana menerbitkan saham atau pun obligasi, menahan diri lantaran khawatir tak mampu diserap oleh pasar

Ketidakpastian global menyebabkan meningkatnya volatilitas dan tekanan di pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Di domestik, terjadi anomali. Meskipun di tengah tren suku bunga rendah, namun pasar modal belum moncer.  Biasanya, ketika tren suku bunga mengalami penurunan, pasar saham menjadi menarik.

"Namun, hal itu belum maksimal terjadi di pasar keuangan domestik karena investor masih khawatir terhadap volatilitas yang ada, yang lebih banyak diakibatkan oleh faktor eksternal,’’ kata Feb dalam keterangan tertulisnya yang diterima Alinea.id, Selasa (10/9).

Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) memperlihatkan memasuki awal September, PT Kencana Energi Lestari Tbk. menjadi perusahaan ke-33 yang mencatatkan saham perdana (IPO) di bursa saham Indonesia. Emiten berkode saham KEEN ini, resmi mencatatkan saham perdana dengan melepas 733 juta saham seharga Rp396 per lembar saham, sehingga total perolehan dana mencapai Rp290 miiar.