Erick Thohir belajar urus BUMN ke China

BUMN Indonesia dan BUMN China mempunyai misi dan visi yang sama untuk negaranya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC), Mr. Ren Hongbin, Jumat (2/4/2021). Foto bumn.go.id

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC) Ren Hongbin di China, untuk membahas peningkatan kerja sama BUMN antar kedua negara. Untuk diketahui, SASAC adalah instansi pemerintah China yang mengelola 97 BUMN di China.

“Saya bertemu dengan mereka untuk mempelajari bagaimana China berhasil mereformasi dan mentransformasi BUMN mereka untuk menjadi lebih efisien, memberikan kontribusi yang maksimal untuk masyarakat, dan menjadi pemain kelas dunia," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/4)

BUMN Indonesia dan BUMN China mempunyai misi dan visi yang sama untuk negaranya. Sama dengan BUMN Indonesia, BUMN China juga memberikan kontribusi ke masyarakat selain membantu peningkatan penerimaan negara.

"Namun, ada perbedaan antara mereka dan kita. Bayangkan, dalam daftar 500 perusahaan Forbes Global 2000, 48 di antaranya BUMN China yang dikelola SASAC, sedangkan BUMN kita baru ada dua di daftar itu, yaitu BRI dan Mandiri,” ujar Erick. 

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerja sama BUMN antar kedua negara yang lebih kongkret. Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin dengan mereka dan BUMN China.