Erick Thohir ungkap strategi benahi BUMN mati suri

Banyak BUMN yang mengalami kerugian, kesulitan keuangan, dan tidak mampu bersaing.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Alinea.id/Annisa Saumi.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui sejumlah perusahaan pelat merah mengalami kerugian berat bahkan nyaris mati suri (death weight). Untuk itu, Erick sudah menyiapkan strategi pembenahan BUMN tersebut.

Erick mengatakan Kementerian BUMN akan membentuk subholding khusus bagi perusahaan negara yang mati suri.

"Saya ingin masing-masing Wakil Menteri BUMN memegang tujuh subholding atau lebih dan nanti akan ada khusus untuk death weight. Jadi 15 subholding," kata Erick saat bincang-bincang bersama wartawan, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2).

Erick mengungkapkan perusahaan BUMN yang masuk dalam kriteria death weight tersebut misalnya perusahaan dengan keuangan merosot dan tidak mampu bersaing secara bisnis. Dia mengatakan saat ini pihaknya juga tengah melakukan proses pemetaan untuk penentuan holding tersebut. 

"Mapping-nya di situ, tapi ini masih dalam proses, belum beres. Masih ada harapan dibangkitkan lagi," ujar Erick.