Kisaran anggaran ini mencakup penugasan 80% dan restrukturisasi 6,9 %.
Menteri BUMN Erick Thohir mengusulkan anggaran sebesar Rp72,449 triliun untuk Penyertaan Modal Negara (PMN) 2022 kepada sejumlah BUMN. Kisaran anggaran ini mencakup penugasan 80% dan restrukturisasi 6,9 %, yang menurut Erick tidak bisa dielakan.
"Dari rapat bulanan kami dengan Kemenkeu (Kementerian Keuangan), angka ini belum ketemu tetapi sudah kurang lebih 90%. Dan kami tetap memberanikan diri meminta dukungan anggota dewan agar angka ini bisa menjadi support. Kami juga bekerja keras untuk sosialisasi ke Kemenkeu," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR dengan agenda pembahasan usulan BUMN Penerimaan Penyertaan Modal Negara 2022, Kamis (8/7).
Usulan PMN ini juga mencakup anggaran tambahan bagi tiga BUMN pada 2021 ini. Di mana Waskita Karya membutuhkan PMN Rp7,9 triliun dalam rangka rangka restrukturisasi. Selain itu, KAI Rp7 triliun, Hutama Karya Rp19 triliun.
"Karena kita tahu banyak sekali pada saat itu tol-tol yang dikelola swasta di Jawa mangkrak sehingga Waskita harus mengambil alih, sehingga hari ini kita bisa menikmati jalan tol yg tembus di seluruh Jawa," ujar Erick.
Kemudian untuk modal tambahan pembangunan Kereta Cepat KCIC dan Light Rail Transit (LRT) Rp2,7 triliun. Lalu penugasan lain untuk jalan Tol Sumatera untuk Hutama Karya Rp19 triliun.