LPEI akan mendampingi, memberi pelatihan packaging dengan membuat desain yang baik, memasarkan, juga bagaimana menangani order.
Melalui program Coaching Program for New Exporters (CPNE), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank membuka kesempatan bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk melebarkan sayap bertemu dengan calon pembeli.
"Melalui program ini, LPEI melakukan pendampingan, pelatihan packaging bagaimana membuat desain yang baik, bagaimana memasarkan, juga bagaimana meng-handle order. Ini sudah kami lakukan sejak 2015," kata Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly.
Roesly menjelaskan, ada beberapa syarat bagi UKM yang ingin mengikuti program Coaching Program for New Exporters. Pertama, memiliki produk berorientasi ekspor unggulan. Kedua, mempunyai staf minimal tiga orang. Ketiga, komunikasi yang didukung dengan email. Keempat, memiliki pangsa pasar baik domestik maupun luar negeri (indirect export). Terakhir, familiar terhadap transaksi elektronik atau marketplace.
Dalam upaya memajukan ekspor nasional, kata Roesly, pihaknya bersinergi dengan Kementerian Perdagangan. Sinergi tersebut pun telah dituangkan dalam nota kesepahaman mengenai pengembangan ekspor. Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing. Selain itu, juga untuk menambah jumlah pelaku ekspor.
Salah satu upaya LPEI mempertemukan UKM dengan pembeli terutama dari luar negeri sudah dirasakan oleh PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara. Melalui ajang Trade Expo Indonesia yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten, PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara, berhasil menandatangani nota kesepahaman (MoU) ekspor dengan Arabia Intiqaa Trading SDN BHD asal Yaman senilai USD50.000 atau Rp760,85 juta.