Faisal Basri harap pembentukan holding UMKM dibatalkan

Jika tujuan pembentukan holding UMKM tersebut untuk memperdalam sektor keuangan, hal tersebut tidak akan terjadi.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. Foto Alinea.id/dokumentasi

Pemerintah berencana membentuk holding Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terdiri dari tiga perusahaan pelat merah, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), dengan perusahaan induk BRI.

Menanggapi rencana ini, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri, menyebutkan hal itu adalah sesat pikir dan harus dibatalkan, karena berbeda karakteristik, sejarah, tujuan, dan segmentasi dari masing-masing perusahaan. 

"Mari kita upayakan, kita dorong kesadaran bahwa inisiatif ini kalau bisa dibatalkan karena memang sesat pikir sekali," katanya dalam webinar, Rabu (13/1).

Jika tujuan pembentukan holding UMKM tersebut untuk memperdalam sektor keuangan, hal tersebut tidak akan terjadi. Karena, financial development index (FDI) sektor keuangan Indonesia hanya berada di posisi rendah dengan level 0,37, sementara negara tetangga seperti Singapura berada di level 0,75, Thailand 0,7, dan Malaysia 0,68.

"Jadi kita tuh kedalamanya yang paling cetek. Kalau lembaga keuangan luar negeri itu mainnya di samudera, kita diselokan. Memang kita enggak pernah tenggelam, namanya juga di selokan," ujarnya.