Gairahkan agrowisata Jatiluwih, Mentan SYL dorong mina padi

Pola mina padi adalah pola klasik tetapi memelihara alam dan budaya yang bagus dan pariwisata semakin menarik.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) turun melihat langsung keindahan persawahan agrowisata terasiring Jatiluwih yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (11/12/2020). Foto Humas Kementan

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR I Made Urip dan jajaran eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) turun melihat langsung keindahan persawahan agrowisata terasiring Jatiluwih yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (11/12).

Jatiluwih sangat dikenal sebagai salah satu daerah di Bali yang memiliki sawah terasiring terbesar dan penghasil beras berkualitas tinggi dan kini sebagai objek agrowisata kelas dunia.

Menurut Mentan SYL, sawah terasiring Jatiluwih sangat indah dan memiliki potensi untuk menghasilkan beras khusus berkualitas tinggi yang tidak dimiliki daerah lain. Akan tetapi, potensi ini akan lebih memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya tarik wisata yang lebih tinggi jika dikembangkan atau dikelola dengan konsep mina padi dan budaya bertani yang ada.

"Kita telah sepakat dengan kepala Subak, Komisi IV DPR, pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk kembangkan potensi Jatiluwih ini melalui tumpangsari padi-ikan, namanya mina padi dan budi daya ikan bioflok. Pola mina padi adalah pola klasik tetapi memelihara alam dan budaya yang bagus dan pariwisata semakin menarik," demikian kata Mentan SYL.

Ia menjelaskan untuk memelihara sumber daya alam yang dimiliki Jatiluwih, intervensi yang dilakukan pun tidak hanya pengembangan mina padi, tetapi juga dengan pengembangan ternak dan penanaman komoditas buah-buahan dan perkebunan seperti kelapa. Selain itu, yang lebih penting juga adalah tidak boleh ada alih fungsi lahan sehingga Jatiluwih sebagai warisan budaya dunia semakin terjaga.