Geodipa lakukan investigasi kebocoran PLTP Dieng

Pekerja akan diwawancara dalam kasus kebocoran pipa di Dieng.

Ilustrasi Pertagas. Pertamina.co.id

Usai kecelakaan di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng pada Sabtu (12/3), PT Geo Dipa Energi (Persero) segera melakukan investigasi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim.

Melalui keterangan resminya, Minggu (13/3) pukul 12.00 WIB dia menyampaikan, H2S dari sekitar Pad-28 tidak terindikasi oleh alat detektor (+/-50m).

Dia mengaku, akan memastikan pengukuran di kepala sumur dan sekitar mud-tank (tempat kejadian) setelah mendapatkan izin masuk dari kapolres. Kemudian, akan ditambahkan H2S detektor di area publik yang terdekat dengan Pad-28.

"Kondisi paparan H2S di lokasi sumber dicek oleh KBR Gegana Polda Jawa Tengah dengan Exam-7000 dan uji tekstur tanah dengan sertech diperoleh bahwa paparan H2S sudah aman dan konsentrasi H2S di bawah ambang batas, terukur 2,1 ppm dengan jarak 1 sampai 3 meter dari sumber paparan (discharge line relief valve) sementara ambang batas normal udara bebas adalah 10 sampai dengan 15 ppm," katanya dalam keterangan resminya dikutip Senin (14/3).

Menurutnya, Standard Operating Procedure (SOP) pengendalian H2S Rig milik PT Bormindo yang berstandar internasional sudah dijalankan.