Green fuel temuan ITB diharapkan kurangi impor migas

Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Pertamina Research and Technology Centre (RTC) membuat green fuel berbasis minyak sawit.

Pemerintah menyatakan temuan katalis green fuel berbasis minyak sawit oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dapat mengurangi impor migas sekaligus mampu meningkatkan nilai sawit Indonesia. Pengembangan katalis green fuel tersebut dilakukan oleh Pusat Rekasaya Katalisis ITB bekerja sama dengan Pertamina Research and Technology Centre (RTC). 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan hasil dari pengembangan katalis di Laboratorium ITB ini dapat diarahkan sebagai substitusi impor yang akan menghemat devisa negara.

"Pemerintah sangat menghargai perguruan tinggi yang telah mengembangkan komoditas lokal seperti crude palm oil (CPO) menjadi green fuel yang setara dengan solar atau pertamax," kata Darmin dalam keterangan resmi, Jumat (6/9).

Darmin mengatakan proses ini tentunya akan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit namun di masa depan akan mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM. 

Lebih lanjut, Darmin menyebut pemerintah berharap agar ITB dapat mengembangkan katalis khusus secara komersial dan mendorong diproduksinya green fuel berbasis CPO.