Gubernur BI ungkap 5 ciri-ciri gejolak ekonomi global 2023

Sedikitnya ada 4 faktor yang menyebabkan gejolak ekonomi global pada 2023, salah satunya invasi Rusia ke Ukraina.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, saat mengikuti rapat kerja Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (21/11/2022). YouTube/DPR RI

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan, ketidakpastian kondisi perekonomian global pada 2023 masih akan berlanjut. Faktor pendorongnya, antara lain, perang geopolitik Rusia dan Ukraina, memanasnya perang dagang Amerika Serikat dan China, konflik geopolitik di Taiwan, dan China memperpanjang kebijakan lockdown hingga dua kuartal ke depan.

"Tentunya ini semua yang berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia dan seluruh dunia dan mempengaruhi tingginya harga energi dan yang lainnya," jelas Perry dalam paparannya saat rapat kerja Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (21/11).

Perry menambahkan, ada lima ciri-ciri utama yang menjadi gejolak ekonomi pada akhir 2022 hingga tahun depan secara global. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang akan melambat (slowing growth) hingga sejumlah negara berisiko mengalami resesi. 

Dalam penjelasannya, Perry bilang, ekonomi global secara keseluruhan pada 2022 tumbuh 3% year on year (yoy) dan akan turun menjadi 2,6% (yoy) pada 2023.

"Juga ada risiko turun lagi menjadi 2% yoy, terutama di Amerika dan Eropa. Resesi di Amerika probabilitasnya sudah mendekati 60%, apalagi di Eropa. Bahkan, kondisi winter di tahun ini belum yang terburuk karena tahun depan akan lebih buruk karena berkaitan dengan kondisi geopolitik, fragmentasi politik, ekonomi, dan investasi," tuturnya.