Gunung Raja Paksi siap antisipasi banjir baja impor China

Perusahaan baja Gunung Raja Paksi melakukan antisipasi untuk menghalau gempuran impor dari China.

Derasnya impor baja dari China mendorong PT Gunung Raja Paksi aktif melakukan sinergi dengan The Indonesian Iron & Steel Association (IISIA). / Antara Foto

Derasnya impor baja dari China mendorong PT Gunung Raja Paksi aktif melakukan sinergi dengan The Indonesian Iron & Steel Association (IISIA). Direktur Utama Gunung Raja Paksi, Alouisius Maseimilian, mengatakan perusahaan dan asosiasi akan memastikan pasokan baja dalam negeri tetap terjaga.

"Suplai tersebut diharapkan dapat menahan laju impor yang masuk dan juga memperbaiki sertifikasi yang menjadi peraturan Standar Nasional Indonesia (SNI)," kata Alouisius di Jakarta, Selasa (3/9).

IISIA memperkirakan konsumsi baja di Indonesia akan meningkat dari 57 kilogram (kg) per kapita di 2018, menjadi 84 kg per kapita di 2020. Alouisius pun memperkirakan industri baja akan tumbuh 7%-9% pada 2020 nanti, setelah mengalami pelambatan pada kuartal I-2019.

Perlambatan ekonomi

Alouisius mengungkapkan Gunung Raja Paksi termasuk salah satu perusahaan yang terdampak perlambatan ekonomi tersebut. Tercatat, penjualan perusahaan menurun sebesar 15,18% pada kuartal I-2019 menjadi US$212 juta, dari US$250 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.