Harga minyak dunia naik, Gus Muhaimin khawatirkan ketimpangan arus kas Pertamina

Manajemen Pertamina perlu menyusun regulasi yang tepat untuk tidak terlalu bergantung pada impor.

Ilustrasi. iStock

Wakil Ketua DPR Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar, mendorong pemerintah untuk menjamin stok dan distribusi bahan bakar di seluruh wilayah Indonesia di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia saat ini.

“Ya, ini saya kira harus serius ditangani pemerintah, terutama Pertamina. Kenaikan harga minyak mentah jangan sampai membebani masyarakat, harus dijaga betul stok yang ada dan distribusinya,” kata Gus Muhaimin seperti dilansir dari dpr.go.id, Rabu (23/3).

Gus Muhaimin juga menyoroti ketimpangan arus kas serius Pertamina, sebagai imbas dari kenaikan harga minyak mentah dunia. Menurutnya, manajemen Pertamina perlu menyusun regulasi yang tepat untuk tidak terlalu bergantung pada impor. Terlebih dalam empat tahun terakhir atau sejak 2017, akumulasi piutang Pertamina mencapai Rp100 triliun lebih.

Dengan kenaikan harga minyak saat ini, tutur Gus Muhaimin, Pertamina terpukul dua kali. Pertama, terkena biaya dana (cost of money) karena dana yang disediakan Pertamina untuk pengadaan dan pendistribusian BBM berasal dari pinjaman. Kedua, terkena perubahan nilai uang akibat pergeseran waktu (time value of money/TVM). Untuk TVM saja, biayanya mencapai US$1 miliar.

“Pertamina saya harap tetap committed untuk memberikan keandalan yang optimal. Saya yakin Pertamina bisa, tinggal bagaimana implementasinya dan tentu saja dorongan dari stakeholder agar semua stabil,” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.