Hadapi Covid-19, BNI Syariah optimistis NPF di bawah 4%

Untuk menghadapi pandemi Covid-19, BNI Syariah menyiapkan sejumlah strategi. Apa saja?

Ilustrasi. Foto Shutterstock.

PT Bank BNI Syariah optimistis bisa menghadapi hantaman pandemi Covid-19 yang mengancam kinerja perusahaan sepanjang tahun ini. 

Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto mengatakan likuiditas perusahaan masih kuat. Namun, dia mengaku pandemi akan berpengaruh terhadap risiko pembiayaan. 

Diperkirakan, rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) akan merangkak naik. Meski demikian, masih akan di bawah 4% hingga akhir tahun ini. Di kuartal I-2020, NPF perseroan tercatat naik menjadi 3,8% dari 2,9% pada kuartal I-2019.

"Kalau kami lihat secara risiko likuiditas, tak ada masalah. Demikian juga dengan risiko pasar. Tapi mungkin kami akan kena di risiko pembiayaan," kata Wahyu dalam konferensi pers virtual BNI Syariah kuartal I-2020, Kamis (28/5).

Pada kuartal I-2020, pandemi tak menggoyang kinerja bisnis. Imbas pandemi Covid-19 baru terasa di April dan Mei lantaran adanya penurunan pendapatan. Akibatnya, laba yang dikantongi juga tak sesuai target yang telah dipatok sebelumnya.

"Kami masih bisa menghasilkan laba, tapi tak bisa mencapai target yang dicanangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Tapi masih menghasilkan keuntungan yang cukup lah bagi perusahaan," tutur Wahyu.